Friday, April 10, 2009

Mengapa Memakai Linux?


Bagi bangsa yang sedang berkembang seperti Indonesia, peredaran software bajakan merupakan hal yang banyak dijumpai. Lebih tepat dikatakan sebagai tempat peredaran daripada dikatakan tempat membajak, karena software-sofftware itu sendiri dibajak di negara lain dan didistribusikan ke negara kita. Apa penyebabnya? Kita mungkin sadar akan perbuatan kita yang membeli software bajakan telah melanggar hak cipta seseorang atau perusahaan tertentu. Namun kita masih saja melakukannya (termasuk saya sendiri). Alasan utama seseorang melakukan pelanggaran ini adalah karena mahalnya software asli yang dijual di pasaran. Apalagi untuk bangsa Indonesia yang bisa dikatakan masih pas-pasan dalam hal keuangan, tentu hal ini akan sangat sulit dihindari. Ada banyak asapek yang bisa kita lihat dari masalah ini. Dari segi ekonomi, jelas software bajakan akan lebih murah daripada software yang asli. Bayangkan jika adobe photoshop seharga 8 juta rupiah, kita beli dengan harga 20 ribu rupiah. Coba kita hitung berapa kerugian yang mereka alami. Atau windows XP yang kita install adalah hasil pembajakan seharga puluhan ribu. Lalu bayangkan jika semua pembajakan ditiadakan, lalu bagaimana cara kita bisa menggunakan software-software tersebut tadi. Saya yakin bangsa kita tidak akan mampu untuk membeli itu semua. Alternatif yang bisa kita ambil adalah dengan berpindah ke software-software yang bersifat free. Banyak sekali software-software yang free beredar di internet. Untuk sistem operasi, kita bisa berpindah ke linux. Pemikiran kebanyakan orang yang mengatakan bahwa pemakain linux sangatlah sulit, mungkin sudah tidak cocok kedengarannya sekarang ini. Linux sudahlah sangat user interface. Bahkan instalasi linux lebih mudah daripada instalasi windows XP. Pemakain nya pun sudah semakin membaik dan jauh lebih mudah. Jadi dari segi kenyamanan, linux sudah bisa dikatakan sangat bagus.

Kita mungkin mengatakan bahwa biasanya software yang berbayar akan kelihatan lebih profesional daripada yang free. Ini adalah anggapan yang salah. Sekarang ini, software yang free, kualitasnya sudah hampir sama dengan software yang berbayar (komersial). Jika setiap harinya, kita memakai komputer hanya sekedar mendengar lagu, melihat video, chat, browsing, menjalankan aplikasi office, membuka dokumen, dengan linux semua sudah bisa dilakukan. Bahkan untuk keperluan yang lain pun, semua sudah tersedia dengan baik. Untuk keperluan programming misalnya, tersedia g++ atau gcc yang terintegrasi dalam paket Mingw untuk bahasa pemrograman c/c++ atau gambas sebagai pengganti visual basic. Juga ada framework QT atau GTK+ jika anda ingin mengembangkan software yang lebih baik lagi. Atau jika anda ingin mengedit gambar, ada aplikasi GIMP yang dibuat menggunakan GTK+ dengan kemampuan yang tidak kalah hebatnya dibanding Adobe Photoshop. Ada aplikasi Pidgin yang bersifat free untuk keperluan chatting, dan tanpa iklan seperti halnya pada aplikasi Yahoo Messenger (walaupun gratis juga). Atau aplikasi openoffice.org yang merupakan paket office di dalam linux. Jika anda ingin browsing, anda bisa tetap memakai browser canggih firefox. Dan memang awalnya firefox merupakan browser yang ditujukan pada linux. Dari segi keamanan, jelas linux tidak bisa diangap remeh. Penyebaran virus yang selama ini kita takutkan, sebagian besar terdapat dalam sistem operasi windows. Linux mempunyai sangat sedikit virus, karena sistem operasi linux mempunyai keamanan yang lebih baik. Walaupun demikian, linux juga mempunyai antivirus yang bagus (misalnya ClamAV). Mungkin hanya ada beberapa yang mengeluh bahwa instalasi aplikasi pada linux sangat sulit. Ya, mungkin ada beberapa vendor yang demikian, misalnya saja ubuntu. Dari segi distro (vendor) terpopuler, Ubuntu memang yang teratas karena kemudahan pemakaiannya. Namun bagi orang-orang yang tidak memiliki koneksi internet langsung (seperti saya), mungkin agak susah dalam menginstall paket aplikasi ubuntu, karena instalasi sebuah paket aplikasi, membutuhkan koneksi internet untuk mengambil beberapa file yang dibutuhkan. Namun untuk vendor lain, anda bisa menggunakan paket aplikasi yang bisa diinstall secara offline. Bagaimana jika kita ingin menggunakan aplikasi windows pada linux? Ada sebuah aplikasi bernama wine yang bisa kita gunakan agar aplikasi yang tadinya jalan di windows, bisa berjalan pada linux. Tentunya software yang kita gunakan bukan lagi software bajakan, karena jika kita berpindah tapi tetap saja menggunakan software bajakan sama saja dengan bohong. Satu lagi aspek yang harus diperhatikan adalah masalah kebiasaan. Mungkin kita agak risih memakai linux. Ini disebabkan karena kita masih belum terbiasa memakai linux. Jika kita mau belajar, dalam waktu beberapa bulan saja, kita sudah akan terbiasa memakai linux. Saya sendiri sekarang sedang berusaha bermigrasi ke linux. Ada banyak manfaat ketika kita berpindah ke linux. Pertama, kita tidak melanggar hak cipta oang lain. Artinya kita tidak menggunakan software yang ilegal. Kedua, masalah harga. Aplikasi pada linux bisanya free dan open source. Free dalam artian disini bebas dipakai, dikembangkan, dan didistibusikan kembali baik secara gratis maupun komersial. Bukan gratis. Kita juga bisa mendapatkan source code aplikasi tersebut. Inilah arti dari open source sebenarnya. Ini sama seperti ilmu pengetahuan, semakin ilmupengetahuan disebarkan, maka perkembangannya akan jauh lebih cepat dibanding jika ilmu pengetahuan itu ditutup pada kahayalak ramai. Ketiga, handal. Memang versi free tidak semuanya akan sebagus versi komersial, namun bukan masalah bagus atau tidaknya suatu software, tetapi seberapa mau kita berusaha belajar dari apa yang sudah ada. Itu yang terpenting. Tahukah anda bahwa sebagian besar (70-80%) film keluaran Hollywood (misal Superman, Spiderman, Titanic, dan perusahaan film besar seperti warner bross) menggunakan linux sebagai tempat editing videonya? Ini menunjukkan bahwa linux juga handal dari segi multimedia. Lalu, dari semua penjelasan panjang di atas, bagaimana kita harus memulainya? Kita bisa memulainya dari kita sendiri, mengganti sistem operasi windows kita (jika memang bajakan) ke sistem operasi linux. Jika anda memang memiliki windows yang asli, ini adalah sebuah opsi bagi anda. Dari masyarakat umum sendiri, kita bisa mengambil contoh sekolah-sekolah yang menggunakan sistem operasi windows bajakan. Kita bisa memulainya dengan menggantinya ke linux. Di jepang, dulu sekolah-sekolah masih menggunakansistem operasi Windows 95, dan karena masalah dana, mereka tidak bisa menggantinya ke Windows XP (karena akan memakan banyak biaya untuk membelinya). Ide yang tercetus adalah menggantinya dengan sistem operasi linux.
Mungkin ada sebagian orang maniak linux yang menganggap bahwa linux adalah yang terbaik daripada sistem operasi lain. Sebagian orang menganggap bahwa windows itu fu*k. Namun yakinlah, itu bukan saya :D. Saya tidak terlalu memuja-muja linux, namun mengajak anda untuk menghargai karya orang lain dengan tidak membajaknya. Terlepas dar itu semua, sebenarnya kita tidak bisa benar-benar lepas dari pembajakan, tapi kita harus berusaha meminimalisasi pembajakan itu. Pembuatan linux oleh Linus Torvald juga bukan sekedar sifatnya yang free (bebas dipakai). Tujuan utama pembuatan linux adalah mempercepat penyebaran ilmu melalui konsep open source, bukan untuk membuatnya sebagai sistem operasi yang benar-benar gratis. Jadi Linus Torvald sebenarnya ingin mengubah paradigma pengembangan program dari closed source menuju open source daripada menentang program aplikas yang komersial. Namun sebagai konsekuensinya, linux bersifat free.
Nb: bagi sebagian orang yang awalnya memakai windows dan ingin memakai linux, kesulitan terbesarnya adalah memindahkan semua data-data yang telah ada pada windows (foto, dokumen, lagu, video,dll) agar bisa masuk ke sistem operasi linux.

Edit and print this page

No comments: